0

Singapore Day 1 - Part 1

Posted by diransama.jp on 09.02
Persiapan Untuk Keberangkatan
Hari ini Rabu 9 Januari 2013 pertama kalinya bertolak ke Singapura. Aku bersama temanku Fiska telah sepakat pada malam sebelumnya untuk saling membangunkan pada jam 4 pagi. Ini tidak hanya melibatkan kami berdua tapi juga Rian untuk membantu kami dalam packing.. Haah rasanya cape sekali packing pada h-1.. Ditambah lagi harus bergegas tidur dan bangun pagi karena pesawat kami lepas jam 7 pagi.. Jam 4 alarmku berbunyi.. Aku bergegas mandi dan tak lupa mengingatkan Fiska untuk bangun.. Saat semua sudah siap, taxi yang ku pesanpun
telah menanti dan kami berangkat jam 4.30WIB. Mata merah karena mengantuk dan kondisi jalanan yang masih sepi membuat kami tiba lebih cepat dan belum sempat tidur di taxi.. Huh.. ingin rasanya langsung naik pesawat dan bergegas tidur. Tapi kami tetap saja harus melewati prosedur yang ada, mulai dari check in passanger sampai imigration check. Sebelumnya kami menyempatkan diri untuk mengisi ruang yang kosong dan lapang pada rongga perut kami. Kami harus sarapan karena Fiska sedang flu dan sarapan juga baik untuk kami dalam menjaga kondisi tubuh. Sarapan kami adalah sepiring nasi goreng ayam dengan ditemani oleh segelas teh tawar hangat dan sebotol aqua tanggung. Biasanya aqua ini harga ecerannya adalah 2000-3000 tapi di sini menjadi 7500. Wew..

Doa (Pray)

Ya ini hal penting. Sebagai seorang muslim, Fiska menunaikan shalat dan meminta doa jyga kepada orang tuanya agar diberi kelancaran dalam perjalanan. Aku sendiri berdoa dalan hati dan juga tidak lupa tuk meminta doa dari orang tua.. Mereka selalu mendoakan anaknua dimanapun kami berada. Ya begitulah mereka, tak pernah berubah.. Aku menyayangi mereka. Persiapan terbang.. Dari terminal 3 menuju imigrasi, dan kemudian membayar airport tax ada hal menarik bagiku. Sekelompok remaja (brondonk) yang berdarah indo masih berada pada antrian imigrasi yang posisinya jauh di belakang kami. Aku pikir mereka lebih bisa disebut sebagai artis karena mereka tampak rupawan dengan peralatan musik yang dibawanya.  Sepertinya mereka akan melakukan konser di Malaysia. Aku tau mereka akan ke Malaysia dari petugas. "Last call penumpang Air Asia tujuan  Malaysia" begitulah petugas wanita itu memanggil penumpang yang belum masuk ke pesawat. Mereka berlima langsung menerobos barisan antrian check in imigrasi dan sontak aku dibuat tertegun oleh petygas wanita itu. Tak ku sangka, dibalik seragam merah hitam dengan jilbab berwarna pink, ia menyampaikan nasehat tegas namun enak didengar. "Tolong untuk tidak langsung menerobos, minta ijinlah terlebih dahulu pada penumpang lainnya". Memang seharusnya begitu dan hal sepele seperti itu sering kita lupakan. Tentunya inu menjadi Pelajaran buatku dan kita semua. Kemudian lanjutlah kami menuju gate B untuk masuk ke pesawat.. 
Ketibaan di Singapura 

Ahh.. Lega rasanya sudah menduduki kursi 7E dan 7F. Cuaca saat itu aku laporkan dalam keadaan hujan dengan intensitas sedang tanpa ada kehadiran petir. Mulailah para pramugari dan pramugara bertugas menyampaikan prosedur penyelamatan sebelum pesawat tinggal landas. Sang pilot pun kemudian menampilkan kemahirannya yaitu mengendalikan laju pesawat yang kami tumpangi. Pesawat yang dipimpin oleh M. Nurahman melesat naik dan melayang dengan indah di angkasa. Aku merasa nyaman dan merasa perjalanan ku akan lancar bertolak dari Soeta Airport Jakarta menuju Changi Airport Singapura. Aku pun tertidur selama perjalanan dan dibangunkan oleh pramugari ketika pesawat akan bersiap untuk pendaratan. Lega rasanya sudah tiba di Changi Airport Singapura. Langsung saja aku terpana dengan airport ini karena tak kalah bagusnya dengan Soekarno Hatta Airport. Mampir dan melihat sekitar adalah hal pertama yang ku lakukan. Sempat juga berputar-putar di salah satu toko yang menjual minuman sejenis anggur. Harga di sana yang lebih murah jika dibandingkan dengan di Jakarta, memunculkan niat untuk memboyongnya saat pulang nanti ke tanah air. Ahh.. Sayang aku tidak terbiasa minum. Lalu aku putuskan berkeliling dan mengambil beberapa foto. Sambil berkeliling aku cek wifi di sana dan wow cetar membahana rasanya mengetahui cepatnya akses internet gratis yang disediakan di bandara internasionsl ini. Dengan sigap kubuka twitterku tercinta dan memention Dinar dan Ian yang sudah lebih dahulu sampai di Singapura. Kami memutuskan untuk bertemu di McD Bugis Junction.

Penjemputan di Bugis Junction  

Pertama yang kami lakukan adalah mencari yang namanya Skytrain. Menurut Fiska, kami harus menggunakan moda transportasi ini agar bisa pindah ke terminal 3 tempat MRT berada. Skytrain ini adalah lokomotif tunggak yang memuat sekitar 30-40orang untuk sekali angkut. Fungsinya adalah mengantarkan orang dari terminal satu ke terminal lainnya, ya mirip lah dengan bus kuning di bandara Soekarno Hatta. Nah dari terminal 3 ini kita membelu 1 kartu untuk menggunakan moda transportasi masal yaitu kereta api. Kartu ini boleh dibilang sejenis dengan kartu Commet yang dikeluarkan PT KAI. Kartu ini kami beli masing-masing seharga 12 S$ dengan rincian S$7 bisa digunakan dan S$5 adalah harga dasar kartu. Kartu ini juga bisa diisi ulang alias top up. Kita cukup menempelkannya di pintu masuk kereta dan otomatis mengurangi saldo pada kartu saat kuta turun sesuai dengan tarif perjalanan yg ditempuh kereta tersebut. Awalnya kami berniat menggunakan metode manual yaitu membeli kartu dasar. Kartu ini adalah id kita yang harus kita tempelkan pada pintu masuk. Pintu akan terbuka jika kita telah membeli tiket dengan top up sebesar harga tiket yang tarifnya disesuaikan dengan jarak yang akan kita tempuh. Dan transaksi ini kita lakukan secara manual pada mesin otomatis untuk satu kali perjalanan saja. Intinya sama dengan kita membeli tiket kereta api seperti yang ada di Indonesia tapi dengan sistem paperless. Tarifnya pun kami rasa cukup murah yaitu debgan S$1.10 kami sudah sampai di Bugis Junction dengan kira-kira melewati 10 stasiun kereta. Selain itu, kereta pun bersih dan tidak ada yang diperbolehkan makan, minum, merokok, membawa peliharaan dan bahkan buang sampah sembarangan. Jika ini kita lakukan maka kita akan dikenakan denda paling murah S$500 atau sekitar 1.5 juta rupiah. Malu donk kita didenda di negeri orang karena hal sepele.. Nah lanjut lagi ke topik.. Kami pun akhirnya tiba di Bugis Junction dan dijemput oleh Ian dan Dinas. Tepat di depan McD mereka sudah menunggu kami. Sebelumnya kami mendapat pelajaran yaitu satu tangga atau eskalator yang biasanya menampung dua orang dengan berdiri bersebelahan, memiliki dua fungsi yaitu sebelah kiri adalah tempat kita berdiri dan sebelah kanan kita kosongkan dan digunakan untuk keperluan yg sifatnya segera. Jadi kalo ada yang buru-buru bisa menggunakan sisi sebelah kanan. Ini aku ketahui di Bugis Junction. Benar-benar pengalaman berharga perjalanan pagi hari ini..

0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 (nats_neo2010) All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.